Pada Selasa (26/7), sebuah pohon tumbang tumbang di aula pernikahan di Desa Samma, Kabupaten Enrekan, Sulawesi Selatan (Sulawesi Selatan). Akibat bencana alam tersebut, 1 warga setempat meninggal dan 6 lainnya luka-luka.
Kepala Bagian Humas Polres Enrekang, Inspektur Satu Yulianto Agung, membenarkan bahwa korban meninggal karena pohon tumbang. Menurut dia, selain korban tewas, 6 warga lainnya luka-luka akibat kejadian tersebut.
“salah satu dari mereka meninggal. 7 diantaranya menjadi korban dan berikut Identitas korban didirikan atas nama Andri Oktapyan (39), dan orang-orang berikut terluka: Juding (43), Suman (35), Fauzan (18), Jama (70) dan Basri (63),” katanya dalam pesan WhatsApp, Rabu (27/7).
Julian menjelaskan bahwa pohon tipe Nato yang tumbang saat menghadiri pesta pernikahan di gedung parlemen desa menghantam warga. Dia mengatakan bahwa orang-orang mendengar suara gemuruh dan melarikan diri.
“Saya tidak tahu ke mana pohon itu pergi. Soal bangunan Nahasnya, ” katanya.
Julian mengaku saat pohon tumbang, kondisi cuaca tidak hujan. Dia mengira pohon itu tumbang karena sudah tua dan busuk.
“karena pohonnya sudah tua, juga Cuaca saat itu bagus, tidak ada hujan atau angin kencang. Mungkin ” katanya.
Polisi segera mengevakuasi warga setempat yang menjadi korban ke rumah sakit. Sementara itu, almarhum segera dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Source : Merdeka