Kepoin bersama kepo yuks
FOLLOWIndeks

DICAMPAKKAN 5 Suaminya, Ibu Ini Sangat Sulit Hidupi 5 Anaknya, Kini Terpaksa Berikan si Bungsu ke Orang Lain

Berturut-turut dicampakkan 5 suaminya, wanita ini menyerah tak sanggup hidupi lima anaknya. Ditinggal suami dalam keadaan miskin, wanita ini tak sanggup merawat kelima anaknya sekaligus.

Bahkan wanita ini terpaksa rela memberikan anak bungsunya yang masih bayi kepada orang lain. Mengutip dari eva.vn, Rabu (12/1/2021), kisah pilu ini dialami oleh seorang ibu bernama Tranch Thi Sa Di dari Tra Vinh, Vietnam.

Diakui Tranch Thi, dirinya memiliki lima anak dari lima suami yang berbeda. Sayangnya kelima anak itu rupanya lahir tidak dalam ikatan sebuah pernikahan.

Untuk itulah dengan mudah Tranch Thi dicampakkan oleh kelima suaminya. Melihat nasib Tranc Thi yang hampir setiap tahun melahirkan tanpa suami, para tetangga merasa kasihan.

Pasalnya Tranch Thi hanya seorang diri merawat semua anak-anaknya itu. Para tetangga pun heran mengapa Tranch Thi tetap nekat hamil padahal hidupnya sangat miskin.

“Mengapa kamu masih terus melahirkan padahal kamu miskin” kata Tranch Thi menirukan perkataan tetangganya. Tranch mengaku banyak orang menyuruhnya menikah agar bebannya bisa dibagi dengan suami dan sedikit berkurang.

Namun rupanya saran itu sudah dilakukan oleh Tranch namun selalu berakhir dengan pahit. Semua pria yang diakuinya sebagai suami mendadak pergi meninggalkannya setelah memiliki anak.

“Keluarga, teman dan tetangga sering mengatakan itu, mereka menyarakan aku untuk menikah agar seseorang bisa mengurus soal makan dan kebutuhan yang lain.

Mendengar saran itu, aku langsung mempercayainya dan memutuskan menikah, tapi setiap pria hanya tinggal selama beberapa bulan lalu pergi.

Aku juga tak tahu kenapa.” kata Tranc bercerita. Tranch lantas bercerita, awalnya dirinya pergi ke Saigon dan dijodohkan orangtuanya dengan seorang pria di Ca Mau.

Mereka jatuh cinta dan akhirnya memiliki seorang anak laki-laki pada tahun 2009 silam. Namun entah mengapa suami Tranch mendadak pergi tanpa pamit.

Kemudian di tahun 2011, Tranch perghi ke Binch Phuoc untuk mencari pekerjaan dan bertemu seorang pria. Mereka hidup bersama selama satu tahun.

Dari hubungan itu, Tranch melahirkan anak laki-laki kedua. Namun sayangnya, suami kedua Tranch ini juga menghilang tanpa alasan.

Tak berhenti sampai di situ, di tahun 2017, Tranch kembali jatuh cinta dengan pria baru. Dari suami ketiga ini Tranch akhirnya dikaruniai seorang bayi perempuan.

Ia berharap pernikahannya kali ini akan bertahan dengan bahagia. Namun sayang, apa yang diharapkan Tranch tidak terwujud.

Suami ketiga ini tega mengkhianati dan meninggalkannya. Seolah tak kapok, di tahun 2020, Tranch kembali tergoda dengan cinta yang singkat.

Ia pun kembali melahirkan bayi laki-laki. Tranch mengira dia akan berhenti menikah dan merasakan kebahagiaan. Namun kenyataannya salah.

Suami keempat Tranch ini juga pergi meninggalkannya tanpa alasan. Puncaknya di tahun 2021 lalu, Tranch bertemu dengan seprang pria yang bekerja sebagai pembantu.

Berasal dari kampung halaman yang sama, Tranch mengira pria ini akan tulus mencintainya. Namun salah, suami kelima ini juga ikut mencampakkan Tranch yang saat itu baru saja melahirkan.

Diakui Tranch, saat usia kehamilannya tujuh bulan ia sama sekali tak memiliki uang. Ia mengira suaminya akan setia, tapi kenyataannya ia justru dicampakkan.

Bahkan dokter yang menangani Tranch merasa kasihan dan malah memberinya uang. Baca juga: 3 Tahun Menjanda, Istri Nangis Baca Surat Titipan Alm Suami, Mertua Ikut Pilu: Aku juga Pasti Mati

“Ketika aku hamil 7 bulan, dia tidak pergi ke dokter. Tidak ada yang menjagaku.

Aku berpikir aku telah menemukan dukungan untuk hidup, tapi ternyata salah. Malah itu dia (suami) diam-diam mengambil pakaiannya dan pergi tanpa pamit.” cerita Tranch pilu.

Kini setelah dicampakkan kelima suaminya, Tranch benar-benar hancur. Ia tak memiliki pekerjaan tetap untuk menghidupi kelima anaknya.

Rumah yang ia tinggali pun roboh dan terpaksa menumpang di rumah saudara. “Tanpa pekerjaan sangat sulit bagi saya membesarkan 5 anak sekaligus.

Bahkan rumah yang diberikan kakek nenekku telah runtuh. Saat ini aku tidak memiliki tempat tinggal dan menumpang di rumah saudara laki-lakiku.” kata Tranch.

Keempat anak Tranch pun terpaksa dikirim ke beberapa tempat hanya untuk mendapat makan setiap harinya. “Anak pertama kerja mencuci piring di restoran.

Anak keduaku ku kirim ke kuil Khmer untuk meminta makanan. Anak perempuan ketiga dan keempat aku kirim ke rumah kerabat di siang hari.” keluh Tranch Thi.

Meski keempat anaknya sudah mendapat solusi untuk tetap hidup, Tranch mengaku masih kesulitan merawat si bungsu.

Tranch pun memilih memberikan anak bungsunya untuk diadopsi orang lain. “Jika ada yang punya hati, saya bersedia menyerahkan bayi saya untuk diadopsi.

Aku tulang punggung keluarga, setelah melahirkan aku harus kerja untuk merawat anak-anakku yang lain.

Jika sekarang aku berbaring dan menggendong anak bungsuku, maka saudara-saudaranyayang lain akan mati kelaparan.” kata Tranch.

Dua hari setelah Tranch mengumumkan keputusannya, ada seorang wanita di Amerika Serikat yang berminta mengadopsi bayinya.

Namun karena pandemi, wanita ini meminta orang lain menguruskan surat-surat adopsi anak Tranch.

Tranch sadar betul keputusannya menyerahkan si bungsu pada orang lain adalah salah.

Namun kemiskinan telah membuat Tranch terpaksa mengambil keputusan itu.

“Aku tahu ini tidak benar bagi seorang ibu, tapi ini sangat sulit.

Aku ingin membesarkan anak-anakku, tapi aku tak punya uang, lebih baik aku biarkan mereka hidup bahagia.

Aku tahu aku bodoh, jadi sekarang aku menerima nasib ini.

Aku hanya ingin memiliki kesehatan untuk membesarkan empat anakku sampai mereka dewasa.

Aku juga berharap agar anak bungsuku hidup dalam keluarga bahagia dan dalam kondisi utuh.” kata Tranch ikhlas.