Asosiasi Dukun Indonesia melaporkan Marcel Radiwal, yang dikenal sebagai penyihir merah, kepada polisi Jakarta Selatan. Polisi juga mengungkapkan alasan pesan tersebut.
“Ya, dilihat dari laporan mereka, mereka merasa terpojok dan merasa tidak nyaman,” kata kapolsek metro Jakarta Selatan Combes Yandri Irsan saat dihubungi Sabtu (8/13/2022).
Laporan tersebut dipublikasikan pada Rabu (10/8). Yandri menyebutkan dalam laporan tersebut seorang reporter bernama Agustiar.
“Atas nama Asosiasi Dukun Indonesia, kami telah melaporkan pesan yang relevan di jejaring sosial youtube dan Instagram dan memojokkan dukun,” jelas Yandri.
Dalam laporannya, pelapor mengakui bahwa konten “penyihir merah” di jejaring sosial yang membahas dukun itu dianggap sebagai penghinaan. Itu didasarkan pada deskripsi penyihir merah, yang menyebut dukun dukun.
Hal ini didasarkan pada laporan mereka bahwa post melaporkan tentang apa yang disebut dukun kebohongan. Jadi kita harus melaporkan polisi (penyihir merah) melaporkannya, ” kata Yandri.
Selain itu, saat melapor ke penyidik, pemohon juga mengaku kehilangan pelanggan karena konten yang dibuat oleh si penyihir merah.
“Hari-hari ini, mereka mengurangi jumlah pelanggan karena konten mereka. Ini informasi dari wartawan, ” kata Yandri.
Beberapa bukti telah disampaikan kepada penyidik. Yandri mengatakan pihaknya masih mempelajari laporan tersebut.
“Sementara kita lihat dulu (survey), ya. ITE ini membutuhkan pendalaman lain. Kami akan menginterogasi saksi dan ahli, ” kata Yandri.
Laporan Polres Metro Jakarta Selatan melengkapi laporan yang dimuat di Red Magician terkait pelanggaran ITE. Sebelumnya, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati, Gus Samsudin, melaporkan pesulap merah Marcel Radival ke Polda Jawa Timur terkait tuduhan hasutan fitnah dan kebencian. Polisi masih mempelajari laporan Gus Samsudin.
“Ya, laporannya. Semuanya masih dikaji oleh peneliti, ” kata Kepala Bagian Humas Polda Jatim, Combes Dirmanto, seperti dilansir Detikjatim, Kamis (4/8/).
Dia menjelaskan, laporan kasus tersebut kini sedang diperiksa Polres Ditrescrimsus di Jawa Timur. Polisi masih menyelidiki laporan ini.
“Kami masih mencari (untuk penyelidikan), kami masih belajar,” kata Dirmanto.
Source : Detik