Badan Bantuan Hukum dan perlindungan rakyat PDIP DKI Jakarta melaporkan pada Rabu (3/8), seorang pria bernama ustaz Ahmad Zaenudin di Polda Metro Jaya.
Pesan itu dibuat sehubungan dengan pernyataan Ahmad, yang dianggap menyinggung Soekarno dan Pancasila. Video itu diposting di platform media sosial YouTube.
Sosok Ahmad Zainuddin dikenal dengan nama populer Ahmad Zen atau Ahmad Zainuddin. Banyak informasi tentang Asal Usul sosok Ahmad tidak diperoleh dari permintaan pencarian Internet.
Ahmad dikenal sebagai Ustaz di Chikampek, Jawa Barat. Dia digambarkan sebagai mudir atau kepala Pesantren “Al-Husna Chikampek”.
Situs resmi Pesantren Al-Husna menyatakan bahwa pesantren ini didirikan sejak tahun 1997 di bawah naungan Yayasan Asas el-husna. Pesantren ini memiliki program pendidikan terpadu selama 7 tahun, yang tujuannya adalah untuk menguasai kitab-kitab ulama Ahlussunna Wal Jama’a dan Tahfiz Al-Quran30juz oleh lulusannya.
Ahmad juga aktif memposting ceramah dan tausyiah di jejaring sosial YouTube. Dia juga memiliki saluran YouTube sendiri bernama Ahmad Zen El-Husna. Berbagai ceramah Ahmad tentang berbagai topik diunggah ke saluran YouTube-nya.
Selain saluran YouTube-nya sendiri, berbagai ceramah Ahmad juga telah diunggah ke berbagai saluran YouTube lainnya.
Jika Anda memasukkan kata kunci ” Ahmad Zen “di kolom pencarian di YouTube, Anda akan sering melihat” hukum yang mengkritik tiran Dalam Islam”,” kondisi wajib dalam gaya Nabi”, ceramahnya di mana Islamofobia dibahas.
Sebelumnya, Badan Bantuan Hukum dan perlindungan rakyat PDIP DKI Jakarta melaporkan tentang Ustaz Ahmad Zaenuddin di Polda Metro Jaya.
Dilaporkan bahwa Ahmad terlibat dalam kejahatan menyebarkan berita palsu yang menyebabkan keresahan di antara orang-orang, sebagaimana diatur dalam Pasal 14, No. 1 Undang-undang tentang peraturan KUHP 1946.
Laporan tersebut diterima pada tahun 2022-8-3 dengan nomor LP/B/3980/VII/2022/SPKT/POLDA Metro JAYA. Pelapor adalah Pangihutan Martin Pasaribu, dan pelapor adalah H. Saya Ahmad Zaenudin.
Martin Pasaribu, Kepala Bidang bantuan hukum dan perlindungan kepentingan rakyat Pdip DKI Jakarta, mengatakan bahwa laporan itu dibuat sehubungan dengan pernyataan Ahmad Tentang Sukarno dan Pancasila.
“Jadi, H. Ahmad Zaenudin memberikan ceramah dan mengatakan bahwa Pancasila bukan produk ulama, dan dia mendengar kata-kata pengkhianat Soekarno Pancasila,” Kata Marfin kepada wartawan, Rabu (3/8).
Martin mengatakan laporan itu diedit untuk menghindari gesekan sosial atas pernyataan Ahmad.
Dalam video yang dibagikan, Ahmad Zaenuddin menyatakan bahwa Pancasila bukanlah kesepakatan Uleema, melainkan ciptaan Soekarno.
source : CNN INDONESIA