Jumlah korban tewas akibat aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga Papua meningkat menjadi 11 orang. Korban terakhir adalah Tanjungan Adu Mama2 (dua), yang berhasil dievakuasi oleh seorang perwira polisi Gabungan TNI dari Kecamatan Kenyam pada Rabu (20/7) sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Evakuasi dipimpin langsung oleh Kapolsek NDUGI AKBP Rio Alexander Paraneven. “Evakuasi korban atas nama Roy Manampiring (42 tahun) adalah salah satu korban pembantaian yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7),” kata Kepala Bagian Humas Polda Papua Combes Paul Ahmad Musthofa Kamal.
Roy adalah salah satu dari 16 korban pembunuhan brutal yang dilakukan pemimpin KKB Egian Kogoy pada Sabtu (7/10). Pembantaian itu terjadi di distrik Tanjungan Adu Mama2kenyam, Provinsi Bupati Nduga.
Kamal diduga tidak mengetahui bahwa pada Sabtu (7/10) 16 warga sipil tewas di kompleks Kampung Kenyam Nogolait dan kompleks Yosoma. Dia dilaporkan berjalan dari kampnya di dekat pembangunan bandara baru ke distrik Kenya.
“korban saat itu akan ke Kenyam, Menurut informasi dari masyarakat, beberapa masyarakat OAP dan perbatasan Batu, di sepanjang jalan masyarakat OAP dan korban bertemu dengan KKB, sehingga masyarakat OAP bergegas lari ke hutan dan korban terpisah” jelas Kamal.
Menurut rekan-rekannya, Roy sering berjalan dari perbatasan batu ke Kenyam setiap hari Sabtu. Setiap hari korban bekerja sebagai operator.
“Selama ini Jenazah Roy Manampiring masih dimakamkan di Puskesmas Kenyam Ndugi, dan rencananya hari ini akan diterbangkan ke Mimika,” kata Kamal.
Source :Merdeka