Diawali dengan saling menggoda di media sosial, Rizki Hendrawan (RH) (23) menjadi korban perkelahian di kawasan Chipondo Inda Kota Tangerang. Saat ini, para penjahat telah ditangkap oleh Satrescrim Polres Tangerang Metropolitan.
“Adanya ejekan timbal balik di jejaring sosial menyebabkan perkelahian hingga korban meninggal,” kata juru bicara Polda Metro Jaya Combes Hendra Zulpan kepada wartawan, Jumat (29/7).
“Inisial korban RH dalam kasus ini meninggal, usia pria itu 23 tahun. Kemudian saya menerima empat luka terbuka karena tusukan di punggung saya, ” tambah Zulpan.
Setelah kejadian itu, Polres Metro Tangerang menetapkan dua tersangka yang masih di bawah umur.
Mahasiswa DKI yang terlibat dalam perkelahian kjp mendapat efek pencegahan terbalik
oleh ” satu atas nama inisialnya R laki-laki 23 tahun. Kemudian DAA kedua adalah sekunder. Kemudian AA ketiga juga di bawah umur, ” Kata Zulpan.
Namun, 2 tersangka lagi (DPO) yang berpartisipasi dalam pertarungan saat ini ada dalam daftar orang yang dicari.
“Ada dua orang yang yakin bahwa huruf awal DPO adalah S, dan kemudian huruf kedua BU,” kata Zulpan.
Dalam hal ini, pelaku berada di bawah ayat 2 Pasal 170 KUHP, yang memberikan denda hingga 12 tahun penjara.
Kronologi
Saat itu, teman-temannya dan korban (RH) berkumpul dan pergi dengan sepeda motor ke Jalan Poris Inda, Chipondo dan Kota Tangerang pada Sabtu (23/7). Blok C Toko no. Sesampainya di daerah 52sipondo, sekelompok korban bertemu dengan sekelompok penjahat. Mulailah dengan saling menggoda di media sosial dan menimbulkan pertengkaran.
Ketika perkelahian terjadi, korban memisahkan diri dari kelompoknya karena korban mengejar penjahat (R). Dari belakang, pukul dengan dibacoke (D) dengan sabit yang akan memotong punggung korban.
Korban langsung dibawa ke RS Sari Asih, namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Zulpan mengatakan bahwa peristiwa seperti itu seharusnya tidak terjadi lagi, terutama agar kehidupan akan meregang.
“Kami tidak ingin pertarungan terjadi lagi di Jakarta, di mana itu. Selain itu, korban telah meninggal, dan ini masih jelas terjadi, ” kata Zulpan.
Source : Merdeka