Menurut data yang tersedia, jumlah subsidi bahan bakar telah meningkat dari 152,2 triliun menjadi pada tahun 2022.
Berkaca pada keadaan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa tidak ada negara di dunia yang dapat menanggung beban subsidi energi bagi warganya. Dengan pemikiran ini, biaya subsidi anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah diperkirakan mencapai 466 triliun
” untuk pembangunan modal (IKN), (Anggaran subsidi BBM) bisa digunakan karena mencapai angka ini 502 triliun. Jika kita tidak mengerti jumlahnya, kita tidak bisa merasakan betapa seriusnya masalah saat ini, Berapa lama subsidi sebesar ini bisa bertahan? ,” kata Presiden Jokowi pada Konferensi Nasional PDI-P di Lenteng Agung.
Presiden Jokowi melanjutkan: harga Peltalite dan subsidi bahan bakar solar untuk setiap liter yang tersedia di SPBU Peltamina masih jauh dari biaya ekonomi saat ini. Jangan lupa bahwa dalam hal ini ada bagian dari dana bersubsidi.
” tapi perlu diketahui, harga Perthalite kami bukan harga sebenarnya. Ini harga yang kita subsidi ” jelas Jokowi.
Orang nomor satu Indonesia mencontohkan: harga bahan bakar minyak di Indonesia relatif murah dibandingkan negara lain. Dengan mempertimbangkan harga bahan bakarnya, misalnya, di Singapura mencapai RS 31.682 per liter, di Thailand – RS 20.878 per liter, dan di Jerman – RS 31.390 per liter.
Pada kesempatan lain, Presiden Jokowi juga menyebutkan lagi mahalnya biaya subsidi BBM yang harus ditanggung pemerintah. Ini karena kenaikan tajam harga minyak, yang mencapai 110-120 dolar per barel karena perang antara Rusia dan Ukraina. Bahkan, sebelum pandemi Covid-19, harga minyak global berfluktuasi sekitar $1 per 60 barel.
” minyak dan gas mempengaruhi semua negara di dunia,” kata Jokowi pada acara pada kesempatan Hari Keluarga Nasional di Medan, Sumatera Utara.
Presiden Jokowi prihatin dengan kemampuan APBN untuk menanggung beban subsidi BBM jika harga minyak dunia terus naik. Hal ini diikuti dengan status Indonesia sebagai importir minyak mentah.
” Jika harga naik,Kami masih mengimpor setengah dari kebutuhan kami, Untuk membantu kami, kita harus membayar lebih dan 1,5 juta barel minyak masih diimpor dari luar” jelas Jokowi.
Baru – baru ini, Presiden Jokowi kembali mengangkat topik harga BBM Pada Munas PPAD2022 di Sentul Bogor, Jawa Barat. Dia mengatakan bahwa situasi ekonomi saat ini di dunia sulit. Faktanya, 320 juta orang di dunia sekarang dapat menderita kelaparan akut.
“Posisi pertumbuhan ekonomi jatuh karena itulah Mahalnya harga minyak global tidak menjadikan harga BBM saat ini di Indonesia sebagai posisi ekonominya. “harganya sekarang di negara kita Perthalite telah naik harga dari 7.650,jadi harga yang tepat adalah 17.100 , Hingga 10 persen dari demo 3 bulan, jika ada hingga 100 persen atau lebih , berapa bulan demo ? Katanya.
Presiden Direktur PT Pertamina (Persero) Nike Vidyavati mengatakan, “kenaikan harga minyak global merupakan masalah serius di sektor penyulingan, karena harga ekonomi Produk Derivatif meningkat tajam. Dibandingkan dengan harga ekonomis, harga jual BBM yang ditetapkan pemerintah sangat murah.
Bos Pertamina mencatat harga jual ekonomi Pertalite pada 2022 mencapai 7 IDR/liter dalam 17.200 bulan. Sejauh ini, harga SPBU Pertamina yang berlaku masih 1 RS 7.650 per liter.
” Jadi, untuk setiap liter perthalite pemerintah mensubsidi 9.550 per liter, yang dibayarkan oleh masyarakat setempat,” jelasnya.
Sedangkan untuk Pertamax, Pertamina tetap mempertahankan harga per 12.500 liter. , pesaing telah menetapkan harga sekitar 17.000 .
“Kami masih bertahan dengan harga 12.500 . Karena kami juga memahami bahwa menaikkan Pertamax setinggi ini akan menghasilkan transisi ke Pertalite dan, tentu saja, menambah beban negara,” katanya.
Source : Merdeka