Kepala Inspektur Departemen Kepolisian Propam dari Departemen Kepolisian utama, Ferdi Sambo, berteriak di pelukan Kepala Inspektur Polisi Metro, Jai Mohammad Fadil Imran. Momen ini terjadi ketika Fadil datang ke tempat kerja sambo di kepolisian.
Momen ini terekam dalam video yang didistribusikan di jejaring sosial. Fadil yang memasuki ruangan langsung menyapa Sambo. Mereka melambai satu sama lain dan berpelukan.
Saat Anda memegang wajah Sambo, sepertinya Anda menangis. Kemudian Fadil memeluk Sambo dengan kedua tangan dan menepuk punggung Jenderal Polisi bintang dua itu. Fadil juga mencium dahi Sambo dan memeluknya erat lagi.
Banyak media melaporkan bahwa pertemuan antara Fadil dan Sambo berlangsung pada 7/13.
Fadil membenarkan momen pertemuan dengan Sambo.
“Saya akan mendukung saudara saya Sambo untuk membuatnya sulit untuk mengatasi cobaan ini. Ini tidak mudah dan bisa terjadi pada siapa saja,” kata Fadil saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (14/7).
Ferdi Sambo menjadi populer setelah ia difilmkan di rumah Duren Tig di Jakarta Selatan pada 8/7.
Dikatakan bahwa Brigadir Jenderal Jay dan Bharada e terlibat dalam baku tembak. Brigadir Jay sudah mati.
Menurut versi awal polisi, penembakan itu terjadi karena Brigadir Jay mencabuli istri Ferdy Sambo. Sebelum baku tembak, Brigadir Jay memasuki kamar Istri Sambo dan mencoba menganiaya Dia.
Masih dalam versi Polisi, Istri Sambo, yang tahu tentang pelecehan itu, menegur Brigadir Jenderal J., tetapi menanggapi dengan berteriak dan memberangus. Istri Sambo berteriak, memaksa Bharada e bergegas memeriksa.
Namun, sebagai tanggapan atas pertanyaan dari Bharada E., Brigadir Jenderal J. melepaskan tembakan, akibatnya, seperti yang mereka katakan, Brigadir Jenderal J. terbunuh.
Ferdy Sambo tidak ada di rumah saat kejadian itu terjadi. Insiden itu juga terungkap oleh polisi tiga hari kemudian atau pada Senin (11/7).
Keluarga Brigadir Jay tidak menerima versi polisi dari cerita ini. Keluarga mengendus penyimpangan insiden itu, menemukan beberapa luka di tubuh dan wajah Brigadir J.
Keluarga juga mempertanyakan sistem pengawasan video, yang tertutup untuk umum. Versi polisi, kamera pengintai rumah Ferdy Sambo, sudah lama rusak.
Untuk penyelidikan menyeluruh atas kasus ini, Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, membentuk kelompok khusus.
Source : CNN INDONESIA