Presiden Jokowi telah menyerukan persiapan anggaran negara yang lebih baik untuk tahun 2023 dalam menghadapi guncangan ekonomi tahun depan, yang diperkirakan akan lebih parah daripada tahun 2022.
Hal ini diumumkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati usai sidang paripurna RAPBN 2023, 16, 2022, 2022, yang akan disampaikan kepada DPR RI pada Senin (8/8/2022).
“Jadi ini kombinasi yang perlu dipertahankan,Presiden (Jokowi) menuntut agar APBN tetap handal dan berkelanjutan” kata Sri Mulyani.
Dalam rapat kabinet ini, lanjutnya, rancangan APBN atau RAPBN2023 dibahas dalam situasi ketika ekonomi dunia sedang mengalami guncangan dan guncangan, serta ketidakpastian yang tinggi.
Sri Mulyani mengatakan bahwa situasi global pada tahun 2022 diperkirakan akan melemahkan pertumbuhan ekonomi, inflasi yang tinggi.
Anak-anak menikmati minuman dengan latar belakang gedung pencakar langit di Jakarta pada Sabtu (19/3/2022). Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat pada kisaran 4,7% hingga 5,5%, dibandingkan dengan pertumbuhan 3,69% pada 2021.Angga Unearth)
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan perkiraan ekonominya untuk tahun 2022 dari 3,6% menjadi 3,2%. Tahun depan, dari sudut pandang ekonomi global, pertumbuhan akan lebih lemah, dari 3,6% menjadi 2,9%.
“Ini berarti bahwa lingkungan global kita akan melemah. Tekanan inflasi tumbuh. Menurut Imf, inflasi di negara maju akan tumbuh sebesar 6,6% tahun ini. Sementara itu, inflasi di negara berkembang akan berada di level 9,5 persen. Itu juga meningkat 0,8 poin, ” kata Sri Mulyani.
Karena tingkat inflasi yang sangat tinggi di negara maju, ada reaksi dari kebijakan moneter dan likuiditas yang terbatas. Hal ini menyebabkan apa yang disebut arus keluar modal dan ketidakstabilan di sektor keuangan.
“untuk merumuskan kebijakan fiskal dan moneter secara fleksibel namun efektif dan dapat diandalkan. Kami akan bekerja sama dengan Gubernur Bank Indonesia Karena itu soal menggabungkan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter bekerjasama dengan kebijakan struktural, ” katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pengarahan Presiden rapat kabinet dan APBN tahun 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17, 2021. (Kantor Hijikata)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa tahun ini dunia menghadapi situasi yang sulit. Bahkan, menurut dia, pada tahun 2023 semua negara akan menghadapi situasi yang semakin sulit akibat krisis ekonomi, pangan dan energi.
Dia mengatakan bahwa dia menerima informasi tentang situasi global pada tahun 2023 selama percakapan dengan Sekretaris Jenderal PBB, Dana Moneter Internasional (IMF) dan kepala negara G7. menurut dia,
menurut Presiden Jokowi, tahun ini akan sangat sulit dan tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini seluruh dunia. Harap dicatat bahwa saya tidak berbicara tentang Indonesia, tetapi tentang dunia, ” Jokowi menghadiri Rapat Umum Nasional Serikat pensiunan tentara (PPAD) di Sentul Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2022).
Berdasarkan perkiraan PBB, IMF dan Bank Dunia, Jokowi mengatakan akan ada 66 negara yang ekonominya akan runtuh. Selain itu, ia mengatakan bahwa hingga 320 juta orang di dunia mengalami kelaparan akut.
“Pertama Yang benar-benar mengkhawatirkan kami adalah bahwa 320 juta orang di dunia sudah menderita kelaparan akut. Saya akan memberi tahu Anda semuanya apa adanya,ini adalah angka 9, lalu 25, lalu 42, dan dihitung secara rinci.” jelasnya.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada Sidang Paripurna di gedung DPR Jakarta pada 2019/8/16 (Jumat). Setelah itu, Korea Utara akan membahas rancangan anggaran untuk tahun 2020 untuk ratifikasi undang-undang lebih lanjut. JohanTallo )
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi sejumlah negara, seperti Singapura, Eropa dan Australia, telah menurun tajam di Amerika. Kondisi ini pada akhirnya akan menyebabkan inflasi, yang akan menyebabkan kenaikan harga komoditas.
“inflasi telah meningkat, ekonomi telah melambat, Semua harga meningkat.”Ini kondisi dunia dalam situasi yang mengerikan,” kata Jokowi.
Source : Liputan6