Permintaan ekspor dari China telah turun, dan perusahaan telah memangkas pekerjaan selama 7 bulan berturut-turut.
Menurut Reuters, Rabu (3/8), sub-indeks bisnis ekspor turun selama tujuh bulan berturut-turut.
Ini adalah salah satu indikator signifikan dari pertumbuhan aktivitas Layanan China pada 2022/7 selama 15 bulan terakhir.
Indeks Manajer Pembelian Layanan Caixin China naik menjadi 55,5 pada 2022-7. Angka ini lebih tinggi dari 54,5 pada bulan sebelumnya.
Realisasi ini menguntungkan dibandingkan dengan pertumbuhan bertahap atau tidak signifikan dari Indeks Manajer Layanan di Cina.
Di sisi lain, inflasi di sektor jasa naik untuk pertama kalinya sejak 2022-3. Hal ini disebabkan tingginya harga makanan, bahan bakar, bahan baku dan gaji staf.
Namun, beberapa pengamat percaya bahwa jika jumlah kasus covid-19 meningkat, situasi ini akan bertahan lebih lama, karena pemerintah China dapat memberlakukan kembali karantina yang ketat.
Perhatikan sejarah rebound Juli. Pasar yakin bahwa pelonggaran karantina akan berarti bahwa yang terburuk telah berakhir, tetapi data selama 7 bulan menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan masih menolak untuk berinvestasi, meminjam dan, terutama sekarang, mempekerjakan karyawan,” kata Leland Miller, Direktur Eksekutif 1 dari perusahaan pemrosesan Data China.
Ia menambahkan, pengusaha masih menunggu (waiting and watching) perkembangan kasus covid-19 di China. Mereka bahkan menduga bahwa mimpi buruk yang terkait dengan covid-19 sudah berakhir.
Source : CNN Indonesia