Tren pekan mode Dukuh Atas awalnya menampilkan remaja dari pinggiran kota Jakarta, Sudirman kini menjadi perancang busana di Zebra Cross.
Sosiolog Mada Sunyoto Usman dari Universitas Gajah menjelaskan bahwa fashion show Dukuh Atas yang kemudian dikenal dengan Citayam Fashion Week memiliki arti yang berbeda sebelum dan sesudah menjadi sorotan.
“Sangat mudah untuk meniru ‘kulit’ – tidak semua orang mengerti’ pesan’,” kata Sunyoto, Kamis (28/7).
Seperti yang Anda ketahui, sebelum peragaan busana di Hamlet, mereka tetap terbalik. Gaya seorang remaja di pinggiran kota Jakarta benar-benar menarik perhatian untuk busana improvisasi, tanpa kombinasi aksesoris yang tepat. Gaya ini diapresiasi oleh sebagian orang, karena menjadi simbol bentuk kepercayaan sosial Kelas menengah ke bawah.
Namun setelah gaya dan kombinasi busana remaja tersebut menjadi viral, banyak content creator, artis, bahkan pejabat pemerintah, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, juga berada di catwalk Red carpet. Saya mencoba Zebra Cross sebagai hewan peliharaan.
Gaya Fashionable dari fashion show, kemudian menjadi kombinasi dan kombinasi profesional. Mengamati transisi tersebut, Sunyoto mengatakan bahwa fenomena Citayam Fashion Week merupakan fenomena urban dan kini didominasi oleh warga kelas menengah.
Tidak ada yang salah dengan fenomena seperti itu. Menurut Sunyoto, ini adalah kondisi umum, sebuah acara yang menarik semakin banyak orang, Murah, gratis tanpa penyelenggara, gratis dan disambut secara aktif oleh pejabat senior pemerintah.
“Tapi di sisi lain, hal itu melanggar hak-hak masyarakat, terutama pengguna monopoli transportasi dan pengoperasian fasilitas umum,” katanya.
Sementara itu, Kepolisian Metro Tanah Abang telah melarang penggunaan penyeberangan di Dukuh Atas, Sudirman dan Jakarta Pusat untuk membuat konten dan peragaan busana.
mulai pukul 14.30 WIB, aparat Kepolisian, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penjagaan di sekitar Kelurahan Zebra Cross.
Menggunakan pengeras suara, polisi meminta warga untuk menggunakan trotoar untuk konten, peragaan busana, dan fotografi.
“Sekali lagi Bapak Ibu sekalian, seluruh warga DKI Jakarta dan Sekitarnya. Berdiri di trotoar, berjalan di trotoar, jangan berdiri di tubuh jala, jangan gunakan zebra untuk membuat konten video, belum lagi fashion Show, ” bunyi peringatan yang diberikan polisi, Rabu (27/7).
mulai pukul 12.00 waktu setempat, kondisi Dukuh Atas tetap tenang. Sebelum pukul 14.30 WIB, kerumunan orang mulai berdatangan.
Ditemukan bahwa aktris Bella Sophie, Remaja Viral Bonji dan car mengunjungi tempat-tempat di mana topik tersebut telah menjadi publik. Warga tidak lagi berjalan-jalan di sepanjang zebra sementara petugas keamanan dijaga oleh Dukuh-Atas.
Source : Merdeka