Wakil Menteri Keuangan Swahasil Nazara mengatakan bahwa anggaran negara untuk 2022 (APBN) memiliki surplus 6 triliun pada 73,6 Mei. Jumlah ini setara dengan 0,39 dari produk domestik bruto (PDB).
“Pelaksanaan pada akhir semester I akhir tahun lalu melihat APBN surplus, bukan defisit,” kata Swahasil dalam Prakiraan Ekonomi Bisnis Indonesia pertengahan 2022 (2/8).
Swahasil mengatakan surplus itu karena pendapatan yang lebih tinggi dari pengeluaran pemerintah. Tercatat pada akhir 2022-6, kantong negara terisi Rp 1.317, 2 triliun.
Pajak Bea dan Cukai meningkat sebesar RS 167,6 triliun atau 37,2%, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat sebesar RS 281 triliun atau 35,8%.
Sementara itu, belanja pemerintah pada akhir 2022 hanya mencapai 1.243, 6 triliun Rupee. Belanja pemerintah terdiri dari 392,8 triliun atau 12,6 persen dari belanja lembaga kementerian (K / L), 483,7 triliun rupee atau 39,5 persen dari belanja non-KL, 333,1 triliun rupee atau 3,9 persen dari transfer ke daerah, dan 34 triliun atau 24,8 persen dari dana pemukiman pedesaan.
“Pemerintah tidak hanya akan mendukung 2022, itu harus mempersiapkan untuk 2023, sehingga sisanya akan dalam bentuk uang tunai yang akan didukung oleh pemerintah,” kata Swahasil.
Source : CNN INDONESIA