Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 26 desa di empat kecamatan kabupaten Patti, Jawa Tengah, terdampak banjir bandang.
Banjir bermula setelah hujan deras menghanyutkan lereng Gunung Muria yang menjadi sumber beberapa sungai di Kabupaten Pati, Jawa tengah, dari Rabu malam (13/7) hingga Kamis pagi (14/7).
” sekitar 6 rumah terseret arus, 7 rumah rusak berat , 11 rumah mengalami rusak ringan 11 rumah rusak berat, 7 rumah hanyut, di Kabupaten Pati,” kata Abdul Muhari, perwakilan pusat data dan Komunikasi bencana bnpb, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/7).
Hujan lebat, yang berlangsung sepanjang malam, menyebabkan fakta bahwa tanggul beberapa sungai kehilangan kemampuannya untuk menahan konsumsi air yang tumbuh. Akibatnya, tanggul pecah, dan air meletus ke daerah pemukiman.
“Bencana terjadi ketika sebagian besar penduduk tertidur. Banjir menghanyutkan beberapa rumah, seperti “tsunami kecil” yang runtuh tanpa pandang bulu. Selama insiden tengah malam, ada puluhan rumah hanyut oleh banjir bandang, ” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, bersama dengan perwakilan Pemerintah Kabupaten Pati, pergi ke tempat kejadian pada Kamis pagi untuk menemukan beberapa bagian tanggul yang hancur yang menyebabkan banjir bandang.
Berdasarkan hasil evaluasi, tim tanggap cepat (KKR) Kabupaten BPBD Pati menemukan bahwa tanggul sungai yang panjangnya sekitar 25 meter itu hancur di Desa Bulumanis Kidul. Akibatnya, 6 rumah tersapu ke dalam air dan 11 rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Menurut catatan, tanggul tersebut sebelumnya hancur dan diperbaiki pada Senin (27/6), namun hujan deras yang turun pada tengah malam kamis (14/7) menyebabkan kerusakan dua kali lipat.
Selain itu, beberapa bangsal dibanjiri di rumah sakit umum Sowand, dan layanan medis terganggu. Kantor DP3AKB juga kebanjiran.
“Terdapat 55 Pengungsi dari 14KK dari Desa Bulumanis 425 warga desa Kalidoro Masjid Kalidoro menemukan tempat berlindung, tetapi sekarang mereka telah kembali ke rumah mereka, ” katanya.
Muhari mengatakan tidak ada laporan korban dan kerugian serius masih dalam proses pengumpulan data lebih lanjut.
Para penyintas juga diberikan banyak kebutuhan logistik, termasuk makanan bayi, makanan siap saji, lauk pauk siap saji, Perlengkapan Bayi, roti siap saji, dan kebutuhan lainnya.
Hingga saat ini, tim persatuan bersama masyarakat terus bersinergi membersihkan sampah dan kotoran yang dibawa banjir bandang.
Alat berat, yaitu ekskavator dari Balai Besar Daerah Aliran Sungai (BBWS) dan Dinas Pekerjaan Umum setempat, ikut serta dalam pembersihan. Truk juga disediakan untuk mengangkut kotoran, sampah dan puing-puing lainnya, termasuk tangki air untuk pembersihan jalan, milik bpbd Kabupaten Pati.
Sementara itu, Biro Meteorologi, iklim dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani II-Biro Meteorologi Semarang merilis informasi tentang ramalan cuaca, yang menyatakan bahwa hujan ringan atau sedang masih mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Pati hingga malam ini. Selain itu, kondisi cuaca hujan sedang hingga parah masih memungkinkan, terutama di daerah pegunungan dan daerah sekitarnya, di mana petir dan angin kencang dapat didahului.
“mereka yang tinggal di lereng batu dan perlu di evakuasi ke tempat yang lebih aman, jika air hujan semakin tinggi ” tambahnya.
Source : CNN INDONESIA